TAMAN MINI INDONESIA INDAH
KARYA TULIS
Disusun sebagai salah satu syarat
untuk menempuh
UAS/UAN tahun pelajaran 2013/2014
Oleh:
Nama: 1. Ahmad Roy Saputra (02)
2.
3.
4.
Kelas: IXc
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI
SATU ALIAN
Jalan Pemandian Alian, Kebumen
(0287) 5501745 Kode Pos 54352
PENGESAHAN
Karya tulis dengan judul “ TAMAN MINI INDONESIA
INDAH ” ini telah disahkan dan disetujui oleh pembimbing pada:
Hari :
Tanggal :
Wali
Kelas Pembimbing
(wali kelas) (pembimbing)
NIP -------------------------- NIP. ----------------------
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Alian
-----------------
NIP. -----------------------
MOTTO
1.
Bukanlah hidup kalau tidak ada masalah,
bukanlah sukses kalau tidak melalui rintangan, bukanlah menang kalau tidak
dengan pertarungan, bukanlah lulus kalau tidak ada ujian, dan bukanlah berhasil
kalau tidak berusaha.
2.
Kegagalan bukan berarti kita tidak
mampu, yang penting kita telah berbuat untuk mencoba kagagalan, bukan berarti
kita telah kehilangan segalanya, mungkin belum saatnya kita mendapatkan apa
yang kita cari.
Tapi kegagalan hanyalah kesuksesan yang tertunda.
Kagagalan bukan berarti Allah mengabaikan kita melainkan Allah punya rencana
lain yang lebih indah untuk kita.
Karena hidup adalah perjuangan, maka setiap
perjuangan membutuhkan pengorbanan. Dan akhir dari pengorbanan adalah
kebahagiaan yang akan kita gapai.
3.
Hidup
ini singkat, maka jangan membuatnya lebih singkat lagi dengan sesuatu yang
sia-sia. Kenyataan yang terburuk sekalipun harus diterima. Sebab, betapapun
kegelisahan itu tak pernah menyelesaikan masalah.
Jalan
keluar acap datang setelah kesabaran dan kegembiraan acap puls datang setelah
kesedihan.
Kemarin
adalah mimpi yang telah berlalu. Esok hari adalah cita-cita yang indah dan hari
ini adalah kenyataan.
4.
Pintar karena balajar, cerdas karena
mengajar
5.
Pendidikan bukan suatu modal hidup,
namun sesuatu yang harus hidup
6.
Ilmu diperoleh bukan dari pendidikan,
tapi dari proses belajar
7.
Belajar dihari ini, sukses dimasa depan
PERSEMBAHAN
Karya
tulis ini penulis
persembahkan kepada:
1. Ayahanda
dan ibunda tercinta
2. Bapak (Kepala Sekolah) selaku kepala SMP Negeri 1 Alian
3. Ibu
Dra.Dasimah
selaku wali kelas IXc dan pembimbing karya tulis ini
4. Bapak/
Ibu guru, karyawan/ karyawati, SMP Negeri 1 Alian
5. Rekan-rekan
seperjuangan
6. Adik-adik
kelas VII dan VIII yang kami cintai dan kami banggakan
7. Serta
para pembaca yang budiman.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
taufiq, hidayah, dan inayah-Nya
penulisan
dapat menyelesaikan karya tulis ini tanpa kendala yang berarti. Karya tulis ini
disusun untuk memenuhi persyaratan
mengikuti /ujian Nasional dan Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2013/2014 di SMP
Negeri 1 Alian. Penulis
menyadari bahwa selesainya karya tulis ini tidak lepas dari bantuan langsung
maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1.
Bapak
Drs. Suharsono M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 1 Alian
2.
Ibu Dra. Dasimah selaku wali kelas dan pembimbing
penulisan karya tulis.
3.
Bapak/ Ibu pemandu objek wisata Taman
Mini Indonesia Indah
4.
Bapak/ Ibu Guru, Karyawan/ Karyawati SMP
Negeri 1 Alian
5.
Teman-teman seperjuangan.
Penulis juga menyadari bahwa penyusunan
karya tulis ini meski sudah dilakukan secara optimal, namun tidak menutup
kemungkinan banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang
konstruktif sangat diharapkan demi perbaikan karya tulis ini khususnya, dan
peningkatan kinerja penulis
pada masa yang akan datang.
Akhirnya penulis
berharap semoga karya tulis ini bermanfaat, khususnya bagi rekan-rekan dan
adik-adik di SMP Negeri 1 Alian yang
sedang menuntut ilmu demi masa depan.
Amin…!
Alian, November
2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………......................................…..i
Lembar
pengesahan………………………………………………………...……................................... ii
Motto………………………………………………...……………………………................................iii
Persembahan…………………………………………..……………….................................………….iv
Kata
pengantar…………………………………………………………................................………….v
Daftar
isi…………………………………………………...……………………....................................vi
Bab
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang…………..………………….............................…........................………………….1
B. Rumusan
Masalah….........................................................…………………………………………..
C. Tujuan
Penulisan………………………….............................…........................……………………
D. Manfaat
Penulisan…………….................................….............................…………………………..
E. Sistematika
Penulisan……………………....................….............................……………………….
Bab
II PEMBAHASAN MASALAH
A. Sejarah Berdirinya TMII…..……...........................….............................….............................…….
B. Tahapan Pembangunan TMII.......................................….............................…................................
C. Wajah dan Gambaran TMII . .............................….............................….............................…...........
Bab III PENUTUP
A. Simpulan....………………………………………………...... .............................….........................
B. Saran…………………………………………………………. .............................….....................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Menurut
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pada pasal 1 ayat 1,
“ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara “.
Selanjutnya dalam pasal 4 UUD No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional ditegaskan bahwa:
“Pembangunan
nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mendiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta tanggung jawab. Sumber Daya Manusia yang memiliki
kecerdasan tinggi, yang ditunjang oleh adanya sikap dan perilaku yang bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta budi pekerti yang luhur, sangat diharapkan
dalam rangka mencapai tujuan nasional.”
Bila
tuntunan yang termaktub dalam Undang-Undang Sisdiknas tersebut dapat
direlokasikan, maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila didukung dengan diberikannya
ruang untuk berekspresi. Oleh karena itu perlu ditumbuhkan motivasi yang harus
ditempuh dalam upaya membantu mewujudkan tujuan di atas adalah dengan
menumbuhkan dan membina motivasi kepada para pelaku pendidikan, terutama
motivasi para siswa yang merupakan harapan bangsa untuk memacu prestasi dala
segala bidang, agar menjadi generasi-generasi yang siap dalam menghadapi
tantangan masa kini dan masa yang akan datang.
Ciri pengajaran
yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar kegiatan siswa belajar.
Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula berhasilnya pengajaran.
Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan daik didalam maupun diluar kelas.
Menurut Ali Pandie “ tanpa aktivitas belajar, pengajaran tidak akan memberikan
hasil yang baik “. Taman Mini Indnesia Indah (TMII) merupakan tempat rekreasi
yang sangat popular dan akrab bagi warga Kota Jakarta serta kota-kota lain di
Indonesia, bahkan mancanegara. Konsepnya menyajikan wahana dan fasilitas yang
rekreatif, informatif, edukatif, komunikatif, dan atraktif (RIEKA).
Untuk
menunjang tujuan Pendidikan Nasional tersebut, penulis memilih Taman Mini
Indonesia Indah sebagai objek penulisan karya tulis ini karena Taman Mini
Indonesia Indah (TMII) adalah miniature yang secara utuh menggambarkan
keanekaragaman budaya Indonesia dalam tampilan yang kecil tapi indah. Taman
Mini Indonesia Indah sengaja dibuat sebagai wahana yang dapat mempresentasikan
kebhinekaan Indonesia dan kekayaan khasanah budaya bangsa. Sebagai sebuah
kawasan objek wisata yang kaya akan budaya dan ilmu pengetahuan.
B. Rumusan
Masalah
Untuk
memfokuskan pembahasan masalah dalam karya tulis ini, maka mi penulisme rumuskan
sebagai berikut:
1.
Bagaimana sejarah berdirinya Taman Mini
Indonesia Indah?
2.
Bagaimana tahapan pembangunan dari Taman
Mini Indonesia Indah?
3.
Bagaimana wajah dan gambaran dari Taman Mini Indonesia Indah?
C. Tujuan
Penulisan
Karya
tulis ini disusun sebagai syarat untuk menempuh ……..
D. Manfaat
Penulisan
1.
Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan
khususnya mengenai Taman Mini Indonesia Indah
2.
Memberi dorongan kepada para siswa untuk
meningkatkan belajarnya denga melakukan belajar di luar kelas dan menyusunnya
dalam senuah karya tulis yang nantinya dapat meningkatkan mutu pendidikan.
3.
Bagi penulis sendiri berguna untuk
memperdalam pengetahuan melalui karya tulis ini.
E. Sistematika
Penulisan
1.
BAB I Pendahuluan
2.
BAB II A.
Sejarah Berdirinya Taman Mini Indonesia Indah
B.
Tahapan Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah
C.
Wajah dan Gambaran Taman Mini Indonesia Indah
3.
BAB III Penutup
BAB
II
PEMBAHASAN MASALAH
A. Sejarah Berdirinya Taman Mini Indonesia Indah
Taman Mini Indonesia Indah lahir dari ide
cemerlang seorang tokoh wanita Indonesia, Siti Hartina Soeharto yang akrab
dipanggil Ibu Tien Soeharto. Sebagai seorang Ibu Negara yang selalu menyertai
tugas Presiden Soeharto selaku Kepala Negara R.I, Ibu Tien senantiasa
memperhatikan isi pidato yang menganjurkan keseimbangan pembangunan antara
bidang fisik ekonomi dan bidang mental-spiritual, seperti nampak dalam salah
satu amanatnya yang disampaikan di depan Sidang Umum DPRGR tahun 1971 sebagai
berikut:
“
Pembangunan hakekatnya adalah pembangunan manusia untuk kepentingan manusia.
Sebab itu disarming pembangunan ekonomi kita pun terus membangun segi lain dari
kehidupan kita: politik, sosial, budaya, pendidikan, mental dan sebagainya…..”
Ibu
Tien melihat bahwa dalam pelaksanaan Pelita Pertama yang dimulai pada April
1969, aspek pembangunan yang bercorak mental spiritual belum begitu mendapat
perhatian sebagaimana yang diamanatkan Bapak Presiden tersebut diatas. Oleh
karena itu, Ibu Tien Soeharto yang selaku Ketua Yayasan Harapan Kita yang
berdiri pada 28 Agustus 1968, melalui Yayasan yang dipimpinnya, ingin
memprakarsai pelaksanaan pembangunan bercorak mental-spiritual tersebut guna
mengisi apa yang dinilainya kurang dalam pelaksanaan Pelita Pertama.
Kemudian, dalam mendampingi Presiden
Soeharto mengunjungi daerah-daerah diseluruh pelosok Indonesia, Beliau sering
melihat langsung serta mendengarkan uraian suaminya tentang kebesaran,
keanekaragaman dan kekayaan budaya Indonesia yang patut dipelihara dan
dilestarikan sebagai aset nasional untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Tanah
Air Indonesia. Dari sini timbul gagasan dalam pikiran Beliau untuk membuat
proyek yangdapat menggambarkan “Indonesia
yang besar itu ke dalam bentuk yang kecil.”
Gagasan Ibu Tien ini makin mantap setelah
Beliau menyertai perjalanan kerja Presiden Soeharto keberbagai Negara,
diantaranya Disneyland di Amerika Serikat dan Timland di Muangthai. Kunjungan
Ibu Tien Soeharto ke objek-objek wisata tersebut mendorongnya untuk mewujudkan
ide ke dalam bentuk yang nyata. Oleh karena itu, lahirlah suatu proyek yang
dinamakan Miniatur Indonesia Indah (MII).
Proyek Miniatur Indonesia Indonesia Indah
adalah sebuah proyek yang mempunyai tujuan untuk lebih meningkatkan pendidikan
dan pengetahuan, memupuk rasa kebangsaan nasional kepada rakyat Indonesia sendiri
serta memberikan pengetahuan dan pengertian yang lebih baik kepada
bangsa-bangsa lain tentang apa, siapa dan bagaimana sesungguhnya negeri dan
bangsa Indonesia itu. Proyek Miniatur Indonesia Indonesia Indah merupakan juga
proyek serta guna yang besar manfaatnya, selain sebagai tempat rekreasi, juga
mengandung pula unsur-unsur pembinaan kepribadian dan pengembangan bangsa.
Gagasan Ibu Tien Soeharto untuk
memprakarsai pembangunan Taman Mini Indonesia Indah yang di lengkapi dengan
penggambaran yang mewakili berbagai pontensi dan kondisi alamiah, berbagai
tokoh sejarah, serta corak kehidupan bangsanya sebagai usaha dalam rangka
pembinaan mental dan sepiritual, serta memperkenalkannya kepada bangsa-bangsa
lain di dunia.
Untuk merealisasikan gagasan tersebut,
maka direncanakan pembangunan proyek yang meliputi pembangunan sebuah kolam
besar dengan pulau-pulau di dalamnya yang menggambarkan lautan serta wilayah RI
dari Sabang sampai Merauke, berikut flora dan faunanya. Segenap penduduk dengan
berbagai suku bangsa, adat istiadat, agama, dan kebudayaan daerahnya,
dilengkapi dengan tempat-tempat rekreasi yang mewujudkan keindahan dan kekayaan
alam Indonesia.
1. Aspek
dan Prospek
Pendirian Taman Mini Indonesia Indah tidak terlepas dari
amanat-amanat yang disampaikan Presiden Soeharto untuk menciptakan keseimbangan
pembangunan fisik ekonomi dengan pembangunan mental spiritual. Amanat-amanat
inilah yang kemudian dirangkum menjadi 5 (lima) aspek dan prospek itu adalah :
Spiritual, Pendidikan dan Kebudayaan, Teknologi, Ekonomi, dan Kesejahteraan.
a.
Aspek dan Prospek Spiritual
“ Setiap
usaha pembangunan tidak mungkin dilakukan tanpa pembangunan mental, spiritual,
rohaniah dan sosial ; Peningkatan bidang spiritual Rokhaniah ini sekaligus
merupakan prasarana sosial poitik guna menjamin pertumbuhan iklim yang
menggambarkan pembangunan.”
-,
Presiden Soeharto
Ungkapan diatas menunjukkan bahwa selain
pembangunan yang bersifat non ekonomi. Apabila tidak ada keseimbangan diantara
keduanya, maka kebutuhan manusia dengan pendukung-pendukungnya tidak akan
sampai pada tujuan.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
bangunan-bangunan yang bersifat ideal seperti Monumen Pancasila, bangunan-bangunan
tempat ibadah, dll mengandung nilai-nilai spiritual yang amat berharga bagi
Bangsa Indonesia, rasa bangga dan kecintaan tanah air dan bahwa bentuknya
kebudayaan nasional akan menimbulkan kegairahan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan.
Selain itu, adanya alat peragaan dengan
fasilitas-fasilitas yang modern akan menumbuhkan kebanggaan masyarakat, yang
pada akhirnya akan memberi dorongan tumbuhnya mental bangsa yang cocok untuk
pembangunan, yaitu sikap mental yang menghargai serta mengarah pada teknologi
yang lebih maju tanpa meninggalkan nilai-nilai dan kepribadian nasional.
b.
Aspek dan Prospek Pendidikan dan
Kebudayaan
“
Karenanya, putra-putri semuanya harus menyiapkan diri dari sekarang, melatih
diri dan mengasah otak belajar berorganisasi dan mulai membangkitkan diri pada
masyarakat, mencintai alam dan bangsanya sendiri, bangsa kepada kebudayaanya
sendiri dan mau belajar hal-hal yang baik dari luar tanpa kehilangan
kepribadian nasionalnya sendiri dan selalu ingin mengetahui hal-hal baru agar
dapat maju, mencintai kerja dan berusaha prestasi yang tinggi.”
-,
Presiden Soeharto
Ungkapan diatas mengandung pengertian
bahwa adanya alat-alat yang memadai untuk sarana pendidikan dapat dimanfaatkan
untuk meraih kejayaan di masa sekarang dan masa mendatang. Dengan adanya
alat-alat pendidikan yang tersedia dengan baik dan bermutu, masyarakat akan
tergugah untuk menghayati dengan lebih mudah, sehinga dapat menimbulkan daya
kreasi yang cukup berharga, dan menimbulkan inspirasi bagi penemuan-penemuan
baru.
c.
Aspek dan Prospek Teknologi
“ a little step of a
man a giant step of mankind ”
-,
Neil Amstrong
Pengertian ungkapan diatas dapat diartikan
bahwa langkah kecil seorang manusia dapat menjadi lompatan besar bagi
(peradaban) umat manusia.
Pada aspek pembangunannya dapat di lihat,
bahwa dengan adanya fasilitas modern di dalam Taman Mini Indonesia Indah , di
samping fasilitas yang bersifat tradisional, akan membantu masyarakat dalam
pengenalan dan pemanfaatan teknologi, sehinga pada akhirnya akan dapat
mendorong pertumbuhan kemajuan teknologi di tanah air. Dengan adanya teknologi
tersebut, maka prospeknya akan mengugah masyarakat Indonesia untuk lebih
menekuni kegunaan teknologi, pada akhirnya, dengan pasti masyarakat Indonesia
dapat menerima apa-apa yang baru dan maju, setelah diuji menurut ukuran-ukuran
dan kriteria yang sesuai dengan kemajuan dan kepribadian bangsa.
d.
Aspek dan Prospek Ekonomi
“… Pembangunan ekonomi berarti pengolahan kekuatan
ekonomi potensial, menjadi kekuatan ekonomi riil melalui penanaman modal,
penggunaan teknologi, penambahan kemampuan berorganisasi dan management”
-,
Presiden Soeharto
Ungkapan di atas dapat dilihat pada aspek
dan prospek yang menyebutkan adanya potensi yang dapat ditumbuhkan dan
dikembangkan akan membawa keuntungan ekonomis dalam arti pengelolahan potensi
kekuatan kearah kekuatan ekonomi nyata. Prospeknya adalah dapat membangkitkan
semangat bangsa Indonesia untuk membangun ekonominya.
Aspek-aspek ekonomi yang terkandung dalam
pembangunan TMII rincianya adalah sebagai berikut :
1)
Segi Kepariwisataan, dengan Melihat
Taman Mini Indonesia Indah para
wisatawan luar dan dalam negeri lebih mengenal Indonesia, sehingga akan terdorong untuk melihat
daerah-daerah aslinya setelah
menyaksikan peragaannya di TMII.
2)
Pusat Desain dan Pengembangan Industri
Aneka (Shopping Centre) diharapkan
dapat memperluas dan meningkatkan pemasaran
hasil-hasil kerajinan rakyat, khususnya sebagai cinderamata.
3)
Unit-unit Ekonomis, selain unit-unit non
ekonomis tersebut di atas,dibangun
pula unit-unit ekonomis sebagai bangunan yang akan
memberikan keuntungan bagi perekonomian,
khususnya usaha untuk masyarakat
sekitar TMII, antara lain kios-kios makanan.
4)
Bertambahnya pendapatan pemerintah
daerah yang berasal dari pajak
tontonan, pajak penjualan, cukai dan pungutan lainya.
Dari sini jelaslah bahwa pembangunan TMII
mempunyai aspek ekonomi yang dapat diperhitungkan serta mempunyai prospek yang amat penting demi pertumbuhan ekonomi
Nasional Indonesia.
e.
Aspek dan Prospek Kesejahteraan
“…
Cita-cita kita adalah suatu masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila, kita ingin kehidupan kita lebih baik, makin maju,
bertambah sejahtera dan adil.”
-,
Presiden Soeharto
Ungkapan di atas menunjukkan bahwa dengan
aspek dan prospek kesejahteraan, maka dengan lebih meluasnya perasaan dan
fasilitas-fasilitas yang tersedia akan mempunyai kegunaan yang lebih tinggi
sehingga intensitas kesejahteraanpun akan turut naik sampai kepada apa yang
menjadi cita-cita bangsa Indonesia. Pembangunan proyek yang serbaguna dengan berbagai
seginya, maka tingkat kesejahteraan pun akan meningkat sesuai apa yang dapat
diharapkan dan disungguhkan oleh pembangunan proyek ini.
2. Landasan
dan Misi
Adapun Landasan dan Misi Taman Mini
Indonesia Indah adalah sebagai
berikut :
Idiil : Pancasila
Konstitusional : UUD 1945
GBHN
TAP-TAP MPR
UU Pariwisata No. 9 / 1990
Operasional : SK BPS II
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan TMII
Program Induk, Program Kerja Tahunan dll.
Misi : Sebagai Wahana
Pelestarian, Pengembangan,
Pengenalan, Pelayanan, dan Informasi Budaya Bangsa.
3. Maksud
dan Tujuan
Maksud dan Tujuan
didirikan Taman Mini Indonesia Indah adalah untuk :
a.
Membangun, mempertebal rasa cinta tanah
air.
b.
Memupuk, membina rasa kesatuan dan
persatuan bangsa, meskipun tiap daerah yang terdiri dari berbagai suku (BHINEKA
TUNGGAL IKA) mempunyai cara hidup yang berbeda-beda.
c.
Mengahrgai, menjunjung tinggi kebudayaan
kita dengan jalan menggali dan menghiduupkan kembali kebudayaan yang diwariskan
oleh nenek moyang kita kepada kita.
d.
Memperkenalkan kebudayaan, kekayaan alam
dan lain sebagainya kepada sesama bangsa kita, diantara daerah-daerah.
e.
Memanfaatkan untuk menarik wisatawan,
dengan demikian meningkatkan kegiatan periwisata; sebagai wahana promosi
penjualan (sales promotion) bagi tiap-tiap daerah seluruh tanah air; dan
menghidupkan kerajinan rakyat di seluruh daerah dan di seluruh tanah air; serta
menampung dan mengatur pemasaran.
f.
Ikut aktif membantu pemerintah dalam
pelaksanaan Pelita, dengan mempersembahkan suatu tempat rekreasi yang bersifat
pendidikan kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Ibukota.
B. Tahapan Pembngunan Taman Mini Indonesia Indah
Dalam tahapan pembangunan Taman Mini
Indonesia Indah dilakukan pada rapat pengurusan Yayasan Harapan Kita tanggal 13
Maret 1970 di Jl. Cendana No.8 Jakarta, telah diambil keputusan untuk
memprakarsai pembangunan proyek Miniatur Indonesia, yang dicetuskanoleh Ibu
Tien Soeharto sebagai Ketuanya.
Tanggal 30 Januari 1971, pada
penutupan Rapat Kerja Gubernur- Gubernur yang dihadiri juga oleh Bupati dan
Walikota seluruh Indonesia di Istana Negara, Ibu Tien Soeharto mengambil
kesempatan untuk menjelaskan maksud dan tujuan pembangunan Miniatur Indonesia
Indonesia Indah serta apa saja yang akan ditampilkan dalam proyek tersebut.
Kemudian ibu Tien Soeharto mengharapkan partisipasi dan tanggapan dari segenap
hadirin, demi suksesnya rencana pembangunan proyek Miniatur Indonesia itu.
Sesudah itu muncul berbagai saran, tanggapan dan pemikiran dari berbagai
kelompok masyarakat yang sebagian besar bertujuan untuk mendukung pembangunan
proyek tersebut. Saran dan sumbangan pikiran dari tokoh-tokoh masyarakat itu,
merupakan bahan masukan yang penting dalam penyusunan pra-rencana
pembangunannya.
Guna kelancaran dalam pelaksanaan
pembangunan Miniatur Indonesia Indah , agar sesuai dengan rencana
pemrakarsanya, maka diperlukan adanya suatu organisasi yang handal. Untuk itu
Yayasan Harapan Kita merasa perlu mendapat restu dari Bapak Presiden RI.
Presiden Soeharto dengan suratnya No. B.104/Pres/8/1971 tanggal 20 Agustus 1971
menyatakan dapat merestui rencana Yayasan Harapan Kita untuk membangun Miniatur
Indonesia Indonesia Indah dan bersedia pula diangkat sebagai Pelindung dalam
organisasi dalam pelaksanaan
pembangunan
proyek tersebut.
Atas dasar restu dari Presiden serta
kesediaan beliau untuk menduduki jabatan Pelindung itu disusunlah Organisasi
Pelaksanaan Pembangunan Proyek Miniatur Indonesia Indonesia Indah , sebagai
berikut :
Pelindung : Jenderal TNI Soeharto
Pengawas : a. Sri Sultan Hamengku Buwono IX
b. Letjen. TNI Alamsyah Ratu Prawiranegara
c. Letjen TNI Ali Murtopo
Penasehat Ekonomi : Letjen TNI dr. Ibnu Soetowo
Penasehat Hukum : Mayjen TNI Rds. Muhono SH
Ketua : Ibu Siti Hartinah Soeharto
Wakil Ketua : Ny. Zaleha Ibnu Soetowo
Bendahara I : Ny. Siti Maemunah Alamsyah
Urusan Khusus : Ny. Soemtamtinah Soedjono Hoemarni
Pada tanggal 23 Agustus 1971,
Pengurus Yayasan Harapan Kita telah mengeluarkan Surat Keputusan No.
1/Kpts/YHK/VIII/1971 tentang pembentukan Badan Pelaksana Pembangunan dan
Persiapan Pengusahaan Proyek Miniatur Indonesia (BP5) yang merupakan pelaksana
dari Yayasan Harapan Kita untuk membangun Miniatur Indonesia Indonesia Indah .
Pada tanggal 28 Agustus 1971 Pengurus Yayasan Harapan Kitamenetapkan Ibu Tien
Soeharto sebagai ketua Pelaksana dan Persiapan Pembangunan Proyek Miniatur
Indonesia Indonesia Indah (BP5 II ) yang didasarkan pada pertimbangan bahwa Ibu
Tien Soeharto adalah pencetus ide dan pemrakarsa utama dari proyek pembangunan
tersebut. SK Pengurus Yayasan Harapan Kita No.1-2/Kpts/YHK-VIII/1971, tanggal
23 Agustus 1971.
Pada tanggal 23 Agustus 1971, Ibu
Tien Soeharto sebagai Ketua BP5 II menyusun struktur organisasi dan menetapkan
susunan personalia organisasi badan tersebut dengan pelindung Presiden
Soeharto. Adapun susunan personalia BP5 II selengkapnya berdasarkan Surat
Keputusan No.2/KPTS/BP5 II/VIII/72 itu adalah sebagai berikut :
1. Badan
Pembimbing dan Penasehat terdiri dari:
a.
Meteri Dalam Negeri
b.
Menteri Perhubungan
c.
Menteri PUTL
d.
Menteri Penerangan
e.
Menteri Pertanian
f.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
g.
Menteri Agama
2. Badan
Pengawas terdiri dari unsur-unsur:
a.
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
b.
Tokoh-Tokoh Pendidikan, Kebudayaan, dan
Tokoh Masyarakat
c.
Pengurus Yayasan Harapan Kita
d.
Ibu Nelly Adam Malik
3. Pembantu-Pembantu
BP5 II terdiri dari:
a.
Asbid Umum : Ny. W. Ali Moertopo
b.
Asbid Persiapan : Ny. ER. Harjasudirja
c.
Asbid Khusus : Ali Moertopo
Soedjono Hoemardani
Tjokropranolo
Soekamdani S. Gitosardjono
4. Asbid
Pengarahan Dana dan : Soerjo
Wirjohajipoetro
Tenaga Sofjar
Herman Sarens Soediro
Probosoetdjo
5. Sekretaris : Ny. J.
Soekamdani S. Gitosardjono
Pada tanggal 25 September 1972 dan 2
Januari 1973 personalia Asisten Bidang pengarahan Dana dan tenaga ditambah
dengan 2 (dua) orang, yaitu Marwidji Soempono Bajuadji dan Bustanil Arifin.
Pada tanggal 4 Juni1973 Asisten Bidang Umum juga ditambah dengan 2 orang
anggota,yaitu Ny. Amir Mahmud dan Ny. Ali Sadikin.
Pada tanggal 4 Juni 1975 BP5 II
menambah formasi Asisten Bidang, yaitu Asisten Bidang Lapangan yang anggotanya
terdiri dari Ibu Hartomo dan Probosoetedjo. Ini dilakukan sejalan dengan
perkembangan kebutuhan dan pelaksanaan pembangunan Proyek Miniatur Indonesia
itu.
Besarnya biaya yang diperlukan untuk
Pembangunan Proyek Miniatur Indonesia Indonesia Indah ini menyebabkan sukarnya
penyediaan dana yang cukup sekaligus. Oleh karena itu pelaksanaan pembangunan
proyek ini dilakukan secara bertahap, sehingga biaya yang tersedia dapat
dipancarkan dalam waktu yang agak lama, sesuai dengan laporan kelayakan (feasibility
report). Dengan demikian ada kesempatan yang lebih luas, untuk pengadaan
atau pengumpulan dana bagi pembangunan tahap berikutnya.
Selain itu masyarakat dan kebudayaan
Indonesia yang terus berkembang menuntut sifat TMII yang dapat terus tumbuh dan
berkembang sesuai dengan dinamika perkembangan Bangsa Indonesia di masa lalu,
masa kini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu, sejak awal pembangunan
TMII telah direncanakan sebagai sebuah Proyek Tumbuh .
Berkat adanya kegotong-royongan
semua potensi nasional, masyarakat di sekitar lokasi Taman Mini, Pemerintah,
Swasta, Unsur Daerah dan berbagai potensi masyarakat lainnya dalam waktu kurang
dari 3 (tiga) tahun, pembangunan Miniatur Indonesia tahap pertama sudah dapat
dinyatakan selesai. Pada tanggal 20 April 1975 Taman Mini Indonesia Indah
dibuka secara resmi oleh Bapak Presiden Soeharto.
Tanggal 20 April dipilih sebagai
tanggal peresmian karena dihubungkan dengan Hari Kartini, yang jatuh pada
tanggal 21 April. Makna yang terkandung didalamnya adalah, TMII sebagai mega
proyek bidang kebudayaan merupakan persembahan bagi Nusa dan Bangsa yang
gagasannya berasal dari seorang wanita, Ibu Tien Soeharto. Hal ini membuktikan
bahwa kaum wanita pun memiliki cita-cita dan kemampuan yang sama dengan kaum
pria.
C. Wajah dan Gambaran Taman Mini Indonesia Indah
Gambaran suatu lokasi adalah hal yang
penting dalam membangun suatu tempat rekreasi. Begitupun dengan Taman Mini
Indonesia Indah yang mempunyai Lokasi dan Lingkungan Geografis sebagai berikut
:
1.
Lokasi dan
Kedudukan Geografis
a. Lokasi
Taman Mini Indonesia Indah terletak di Jakarta, Ibu kota
Negara RI. Kawasan yang dipergunakan sebagai lokasi TMII berada di kawasan
administrasi 4 kelurahan dan 3 kecamatan, yaitu kelurahan Bambu Apus dan Ceger
di Kecamatan Cipacung, Kelurahan Kampung Dukuh di Kecamatan Keramat Jati dan
Kelurahan Pinang Ranti di Kecamatan Kampung Makasar, Jakarta Timur.
Letaknya dari Tugu Monas pusat Kota Jakarta, kurang lebih
25 km Berjarak 5 km dari Lapangan Terbang Halim Perdana Kusuma dan 200 meter dari
Gerbang Tol Jagorawi. Letaknya yang cukup strategis ini memudahkan masyarakat
menempuh untuk perjalanan menuju TMII dalam waktu yang relatif singkat dan
cepat.
Luas TMII pada awal diresmikanya (20 April 1975) adalah ±
100 HA, sesuai dengan SK Gubernur No.528/A/BKD/1972 tanggal 7 Maret 1972
mengenai Ijin Pembangunan Miniatur Indonesia oleh Yayasan Harapan Kita, yang
terletak di Kelurahan Bambu Apus, Kelurahan Ceger, Kelurahan Dukuh, dan
Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Pasar Rebo, Wilayah Jakarta Timur.
TMII adalah “proyek tumbuh” , yang setiap tahunnya akan
tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan budaya bangsa Indonesia. Oleh
karena itu bangunan fisik dan fasilitas di dalam TMII diupayakan terus
bertambah lengkap. Hal ini tentu saja membawa konsekuensi perluasan lahan.
Oleh karena itu melalui keputusan Gubernur DKI Jakarta
No. 3498
tanggal 9 Oktober 1984
tentang Perluasan Penguasaan Peruntukan Bidang Tanah Proyek Nasional TMII
(kawasan diperluas menjadi 394,535 HA dari luas 414,3 HA-19,865 HA)
Dari luas lahan tersebut di atas, saat ini yang telah
dimanfaatkan untuk pembangunan kawasan TMII adalah ± 165 HA.
b.
Kedudukan Geografis
TMII yang berada di wilayah DKI Jakarta memiliki beberapa
keuntungan bila dilihat dari letak geografis, daya tampung dan daya dukung maupun
kondisi prasarana daerah. Keuntungan itu antara lain:
1)
Secara Demografis komposisi penduduk Wilayah Ibukota sudah berkembang
menjadi susunan Kosmopolitan, yang terdiri dari penduduk asli dan dari
daerah-daerah hampir seluruh Indonesia dan generasi yang lahir ditempat ini.
2)
Hubungan komunikasi timbale balik antara
pusat (Ibukota Negara) dengan daerah-daerah tingkat I yang merupakan aktifitas
nasional sudah berjalan lancer
3)
Iklim di Jakarta tidak menunjukan cirri
ekstrim, artinya tidak terlalu basah seperti di Sumatera dan Kalimantan, tetapi
juga tidak terlalu kering seperti di Nusa Tenggara. Sementara itu gempa
bumi, pusaran angin, maupun letusan
gunung berapi tidak pernah tercatat sebagai ancaman yang berarti di daerah ini.
4)
Dilihat dari segi regional (ASEAN),
kedudukan Jakarta sebagai Ibukota Negara RI mempunyai arti yang sangat penting.
Pendangkalan Selat Malaka serta pelayaran yang terbatas kaedaan navigational
safety-nya diselat tersebut memungkinkan Jakarta, Ibukota Negara RI lebih
Nampak peranannya untuk Benua Asia dan Benua Australia serta antara Samudera
Indonesia dan Samudera Pasifik.
c.
Kedudukan Daya Tampung dan Daya Dukung
Selain keuntungan-keuntungan seperti yang telah diuraikan
dimuka, lokasi Taman Mini Indonesia Indah di DKI Jakarta yang memiliki
kepadatan penduduk cukup tinggi dengan rata-rata pendapat perkapitanya di atas
rata-rata pendapatan di daerah-daerah Indonesia lainnya, merupakan daya dukung
yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek ini.
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah pengunjung
TMII setiap tahunnya, dan juga beberapa pusat rekreasi lainya di Jakarta.
Selain itu, iklim untuk berusaha di daerah khusus ibu kota Jakarta ternyata
lebih baik dibanding dengan daerah-daerah Indonesia lainya. Kepesatan
perkembangan ekonomi di daerah ini memberikan jaminan bagi kelangsungan hidup penyelengara
Taman Mini karena meskipun proyek ini becorak kebudayaan, namun daya tampung
dan daya dukung daerah adalah penting, agar proyek dapat membiayai sendiri usaha-usahanya.
Sejalan dengan pesatnya perubahan Kota Jakarta menjadi
sebuah Kota Megapolitan, TMII ikut memberikan andil yang besar dalam
menciptakankeseimbangan lingkungan. Berdasarkan pada konsep penataan taman
makaarela-areal hijau di TMII masih terus dipertahankan dan dikembangkan sebagai
paru-paru kota . Untuk menjaga kejenuhan lingkungan secara berkala diadakan
penataan ulang hingga memberikan kesan menarik, selain juga ditujukan sebagai
upaya peremajaan.
2. Arti
Bangunan, Logo, Maskot Taman Mini Indonesia Indah
Setiap perusahaan pasti mempunyai filosofi masing-masing
mengenai sejarah perusahaan mereka begitupun dengan Taman Mini Indonesia Indah.
Adapun arti dari nama, bangunan, logo, dan maskot Taman Mini Indonesia Indah
adalah sebagai berikut:
a.
Arti Taman Mini “Indonesia Indah”
Arti Taman Indonesia Indah ialah
satu proyek tumbuh yang \memberikan gambaran Indonesia lengkap dengan segala
isinya dalam bentuk mini, jelasnya, berupa satu lukisan kecil dalam bentuk mini
dari Tanah Air kita Indonesia dengan segala aspeknya, baik itu bersifat
material maupun moril sptritual.
1) Bangunan
Inti
Bangunan Inti yang ada di Taman Mini Indonesia Indah
adalah sebuah kolam/danau buatan yang luas dengan pulau-pulau yang mewujudkan
Wilayah Indonesia. Kepulauan atau Arsipel inilah merupakan bagian terpenting
dari proyek ini yang disebut Miniatur
Arsipel Indonesia yang meliputi tanah seluas 8,4 HA. Pulau ini dibangun
secara geografis diatas laut buatan, dalam arti tinggi rendahnya daratan,
kota-kotanya, hutan-hutanya, keadaan gunung-gunung, tumbuh-tumbuhan, lalu
lintas dari darat, laut dan udara dapat terlihat seperti perwujudan yang
sesungguhnya.
Dengan tambah bangunan lain maka secara keseluruhannya
dinamakan Taman Mini Indonesia Indah . Bangunan-bangunan tambahan ini memberikan
kepada kita tempat dengan fasilitas rekreasi yang mewujudkan keindahan dan
kekayaan Indonesia secara keseluruhan. Dengan
demikian Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah taman yang menggambarkan
Indonesia yang besar ke dalam penampilan yang kecil.
2)
Logo Taman Mini “Indonesia Inndah”
Setiap perusahaan mempunyai logo yang dapat menjadi cirri
khas perusahaan tersebut. Biasanya di dalam logo terkandung berbagai arti yang
mencitrakan perusahaan tersebut. Membuat logo harus benar-benar diperhatikan segala
aspeknya, karena membuat logo itu tidaklah mudah. Logo harus mempunyai arti,
logo sebisa mungkin harus terlihat simpel agar masyarakat dapat dengan mudah
mengingat dan mengenal logo tersebut.
Dalam rangka meningkatkan citra positif dan menambah daya
tarik masyarakat, pada 26 September 2007 diluncurkan logo baru TMII sebagai brand
name. Logo menggunakan empat warna dasar, yakni merah, biru, kuning, dan
hijau, dengan pencitraan grafis huruf dan warna. Merah melambangkan semangat,
biru mencitrakan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, kuning lambang
kekayaan dan keragaman budaya, dan hijau mengacu pada kekayaan alam.
Logo Taman Mini
“Indonesia Indah”
Motif logo menggunakan huruf lengkung untuk menggambarkan
kedinamisan, keragaman budaya, dan kekayaan alam Indonesia. Pewarnaan dari
merah t menuju ke kuning i mengandung filosofi pergerakan terbit sampai
terbenamnya matahari, warna biru adalah waktu saat beraktivitas dari
kedinamisan, dan warna hijau adalah pencapaian dari sebuah kemakmuran. Grafis
bulatan yang berputar tiada henti di atas kedua huruf I melambangkan kesatuan
makna dari kata Indonesia dan kata Indah , sertamelambangkan TMII sebagai
tujuan terbaik untuk melihat lebih dekat keindahan dan kekayaan budaya dan alam
Indonesia
3)
Maskot Taman Mini “Indonesia Indah”
Taman Mini Indonesia Indah juga memiliki maskot. Umumnya
maskot biasa disebut dengan cirri khas. Sebagai suatu objek wisata, TMII juga
mempunyai Tokoh Karakter atau Maskot, sebagai sarana pengenal yang mempunyai
makna informative, bertujuan agar mudah diingat dan lekat di hati. Maskot
Taman Mini Indonesia Indah dipilih dari salah satu tokoh dalam Legenda Ramayana
yaitu sang Hanoman. Hanoman adalah
anak dewa yang mempunyai panggilan yaitu Bayusiwi, Hanayapati, Kapiwara,
Ramadayapati, Senggana, dan Anjaniputra. Nama Anjaniputra inilah yang dipilih dan dipopulerkan dengan sebutan NITRA.
Maskot
Taman Mini “Indonesia Indah”
Di bawah ini adalah
penjelasan mengenai maskot Taman Mini Indonesia Indah . Pemilihan NITRA
didasarkan atas pertimbanganpertimbangan sebagai berikut :
a)
NITRA berwujud kera putih yang perkasa,
mempunyai kepribadian menonjol, seperti berjuang membela dan menegakkan
kebenaran tanpa pamrih, mahir berdiplomasi sehingga dipercaya sebagai duta.
b)
NITRA memiliki berbagai kesaktian,
sehingga mampu membasmi angkara murka dan membela kebenaran.
c)
NITRA merupakan kesayangan dewa yang
dikaruniai usia sangat panjang.
d)
NITRA mempunyai watak yang dapat
diteladani dan dapat menjadi sumber inspirasi yang menyatu dengan misi TMII
sebagai wahana pelestarian, pengenalan dan pengembangan budaya, duta seni,
serta mewariskan segala sasuatunya untuk generasi yang akan datang.
e)
NITRA mencerminkan budi luhur,
diharapkan menjnadi suri tauladan bagi generasi muda dan menjadi pilihan udola
yang bersumber dari nilai budayanya sendiri.
f)
Visualisasi NITRA mengarah pada bentuk
fisik yang disesuaikan agar menarik dan disenangi anak-anak, remaja, dan
dewasa: ramah, dan lucu tetapi mempesona.
g)
Sebagai maskot, NITRA dapat berbentuk
dua dimensi dan riga dimensi, antara lain berwujud boneka, logo, ataupun produk
cetak dan cenderamata sesuai kebutuhan.
4)
Sarana dan Prasarana
Ditinjau dari proses teknis, logistik, maupun skill, DKI
Jakarta akan mampu mewujudkan pembangunan yang membutuhkan prasarana dan sarana
yang diperlukan oleh Taman Mini Indonesia Indah , karena :
a)
Kebutuhan Telekomunikasi: untuk tujuan
promosi Nasional maupun Internasional melalui acara Televisi maupun Satelit
Relay Sistem dapat dilakukan di daerah
ini dengan tidak usah membangun jat-ringan telekomunikasi yang baru,
melainkan hanya membuat atau menambah komponen pada jaringan telekomunikasi
yang sudah ada.
b)
Pengangkutan Wisatawan: dalam maupun
luar negeri melalui udara tidak mengalami kesulitan, karena letak Lapangan
Udara Nasional Halim Perdana Kusuma hanya ± 5 km dari lokasi Taman Mini
Indonesia Indah. Penggunaan Lapangan Udara Internasional Cengkareng (Soekarno
Hatta) tidak banyak mempengaruhi kelancaran pengangkutan lewat udara, karena
pengoperasian Lapangan Udara tersebut bersamaan waktunya dengan penggunaan
Sistem Jakarta Ring Road yang melewati daerah sebelah selatan TMII.
c)
Pengangkutan melalui darat: sangat
lancer, karena lokasi Taman Mini Indonesia Indah ± 200 meter dari Jalan Tol
Jagorawi. Lagi pula pemerintah DKI telah cukup menyediakan angkutan umum
seperti bus, metromini, mikrolet, KWK, dan lain-lain daari berbagai Terminal di
Jakarta. Disamping itu pindahnya Terminal Cililitan ke Terminal Kampung
Rambutan semakin mendekat ke lkasi Taman Mini Indonesia Indah, terlebih lagi di
Jalan Raya Pondk Gede telah dibangun Terminal Angkot dan Bus Antar Kota.
3. Sarana
dan Atraksi
Sarana adalah salah satu faktor penting dalam suatu
perusahaan. Karena dengan adanya sarana yang sudah tersedia itu dapat
memperlancar proses kerja karyawan.
Berdasarkan bentuknya, sarana (fasilitas) dan antraksi
yang terdapat, serta diselengarakan di Taman Mini Indonesia Indah , dapat
digolongkan menjadi 3 (tiga) kelompok besar yakni :
a.
Bangunan
b.
Lingkungan
c.
Acara
a.
Bangunan
Bangunan-bangunan yang berada di lingkungan TMII
merupakan bentuk rancang bangun, yang sengaja dihadirkan dengan menonjolkan
corak dari ciri khas tertentu. Kekhasan tersebut dimaksud untuk memudahkan
penggambaran, (visualisasi) makna dan fungsi dari bangunan tersebut bila
dilihat secara fisik. Mengingat salah satu aspek dari pendirian suatu bangunan
di TMII tidak terlepas dari filsofi makna simbolis, sebagai dari pencerminan
dari maksud dan tujuan pendirianya, maka tidak mengherankan bila di TMII dapat
disaksikan bentuk-bentuk bangunan yang unik sarat makna. Terutama dalam
keterpaduan arsitektur tradisional sampai yang sangat modern.
Berdasarkan arti dan
fungsinya masing-masing, maka bangunan yang ada di TMII digolongkan menjadi :
1)
Bangunan Pokok
Bangunan-bangunan pokok adalah
bangunan yang dibangun sebagai bangunan utama, yang mengandung nilai simbolis
maupun kristalisasi dari filosofi kehidupan bangsa Indonesia, yang menjiwai
seluruh tatanan kehidupan dan diletakan sebagai dasar dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Bangunan-bangunan
tersebut antara lain :
a)
Tugu Api Pancasila
b)
Sasono Utama
c)
Sasono Langen Budoyo
d)
Sasono Adi Guno
e)
Sasono Menganti
f)
Gedung Pusat Penglahan (Gedung PP)
2)
Anjungan Daerah
Kebudayaan dan masyarakat Indonesia terkenal (pluralism),
yang terdiri dari beraneka ragam adat dan kebiasaan. Untuk menggambarkan
kemajemukan tersebut dibangunlah Anjungan Daerah yang berfungsi sebagai jendela
promosi (show window) daerah dari 33 propinsi dari daerah tingkat 1 di
seluruh Indonesia.
Setiap propinsi menghadirkan sedikitnya dua bentuk
bangunan adat. Umumnya terdiri dari rumah tinggal dan balai pertemuan.
Mengingat keragaman dari masing-masing daerah tidak sama, dapat dipahami jika
jumlah bangunan yang terdapat disetiap Anjungan Daerah bervariasi. Dalam
perkembangan selanjutnya, untuk melengkapi sarana pertunjukan yangmenjadi salah
satu kegiatan dari Anjungan daerah, dihadirkan bangunanbangunan baru yang
dimanfaatkan sebagai panggung terbuka.
Sesuai dengan fungsinya sebagai jendela promosi daerah,
maka pemanfaatan Anjungan Daerah lebih ditekankan sebagai tempat pameran dan
sasaran pengenalan potensi daerah, khususnya potensi budaya dan wisata. Tidak
mengherankan bila materi pameran yang dapat disaksikan sebagian besar adalah
aspek kebudayaan fisik, seperti, pakaian adat, senjata tradisional, alat musik
tradisional, dsb. Meskipun demikian pada waktu waktu tertentu juga
dipergelarkan acara-acara tradisional yang hidup dan berkembang dalam
masyarakarnya, seperti ; upacara daur hidup, upacara yang berkaitan dengan alam
maupun pengelaran tari-tarian tradisional.
3)
Bangunan Pendukung
a) Pusat
Informasi Budaya dan Wisata (PIBW)
b) Istana
Anak-Anak Indonesia (IAAI)
c) Sanggar
Krida Wanita Jaya Raya
d) Pusat
Desain Dan Pengembangan Industri Aneka (Dulu Sasana Krida)
e) Miniatur
Candi Borobudur
f) Baleuwerti
Relief Perjuangan Bangsa Indonesia
g) Jam
Bunga
h) Gerbang
Umum
i)
Bangunan Soko Tujuh
j)
Politik TMII
4) Museum
dan Pusat Peragaan
a) Museum
Indonesia
b) Museum
Telekomunikasi
c) Museum
Olahraga
d) Museum
Asmat
e) Museum
Serangga
f) Museum
Pustaka
g) Museum
Keprajuritan
h) Museum
Komando
i)
Museum Perangko
j)
Museum Listrik dan Energi Baru
k) Museum
Minyak dan Gas Bumi “Graha Widya Patra”
l)
Museum Penerangan
m) Museum
Istiqlal dan Bayt Al-Qur’an
n) Museum
Transportasi
o) Pusat
Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK)
5)
Rumah Ibadah
a) Masjid
“Pangeran Diponegoro”
b) Gereja
Katolik “Santa Cantharina”
c) Gereja
Protestan “Halleluya”
d) Puri
Hindu Dharma “Penataran Agung Kertabumi”
e) Wihara
Budha “Pangeran Sumber Nyawa”
6)
Taman
a) Taman
Bunga Keong Mas
b) Taman
Anggrek
c) Taman
Melati
d) Taman
Apotek Hidup
e) Taman
Monumen Persahabatan Negara Non Blok
f) Taman
Kaktus
g) Taman
Bekisar
h) Taman
Burung
i)
Taman Aquarium Air Tawar (TAAT)
j)
Taman Among Putra
k) Taman
Renang “Ambar Tirta”
l)
Taman Ria Atmaja (TRA)
m) Taman
Prasasti Apec
7)
Sarana Khusus
a)
Teater Imax Keong Mas
b)
Bioskop Empat Dimensi
c)
Radio Pelangi Nusantara (AM-340 M-882
KHz)
d)
Pusat Informasi Wisatawan
e)
Tempat Pemancingan Ikan
8)
Sarana Akomodasi dan Makanan
a)
Desa Wisata
b)
Graha Wisata Remaja (Youth Hostel)
c)
Restoran Caping Gunung
d)
Pasar Tiban
e)
Kios-Kios Makanan dan Minuman
f)
Wajasera (Warung Jajan Serba Ada)
g)
Gedung-Gedung Pertemuan
h)
Padepokan Pencak Silat Indonesia
9)
Sarana Transportasi
a)
Kereta Gantung (Sky Lift)
b)
Kereta Layang “Titihan Samirono” (SHS-23
Aeromovel)
c)
Kereta Api Mini
d)
Kereta Api Kelinci (Di Lingkungan IAAI)
e)
Mobil Keliling Gratis
f)
Mobil Sewaan (Charter)
g)
Sepeda
h)
Sepeda Air
i)
Perahu Angsa (Arsipel)
j)
Perahu (Arsipel)
10)
Sarana Olahraga
a)
Lapangan Tennis
b)
Pusat Kebugaran
c)
Lapangan Volley
d)
Lapangan Badminton
e)
Kolam Renang
f)
Pencak Silat
g)
Bola Billyard
h)
Jalan Lingkungan TMII (Lari, Gerak
Jalan, Sepeda Santai, Sepatu Roda, Roller Blade, Dan Lain-Lain)
11)
Lain-Lain
a)
Jati Taminah
b)
Peragaan Kayu Gede
b.
Lingkungan
Di samping bangunan dan sarana tersebut diatas, areal
TMII masih memiliki arena-arena terbuka yang dikelola dan dapat dimanfaatkan
oleh pengunjung untuk bersantai. Aena-arena ini antara lain meliputi
jalan-jalan lingkungan serta temapat-tempat terbuka hijau yang tersebar di
beberapa lokasi. Secara berkala penataan lingkungan TMII ini senantiasa diubah,
untuk memberikan kesan lain pada pengunjung sehingga pengunjung selalu
mendapatkan hal baru setiap kali kunjungannya.
c.
Acara
TMII sebagai tempat rekreasi tidak terlepas dari
pembuatan acara-acara yang selain sebagai pelaksanaan misi juga sebagai daya
tarik kepada pengunjung. Dilihat dari pelaksanaan acara-acara di TMII dapat
dibedakan menjadi beberapa golongan sebagai berikut :
1)
Acara Tahunan
Program kegiatan yang disusun dalam
jangka 1 (satu) tahun. Termasuk
dalam golongan ini adalah:
a)
Paket Acara Khusus
Suatu acara yang diselenggarakan
oleh Anjungan Daerah secara bergilir. Setiap Anjungan Daerah diwajibkan
melaksanakan sekali dalam setahun, yang diharapkan materinya didatangkan langsung
dari daerah. Hal tersebut dimaksudkan sebagai sarana saling mengenal mengenal
kebudayaan daerah dan rasa saling menghormati serta mempercepat proses
pembaruan.
Materi-materi acara pergelaran
dapat berupa acara adat, kesenian, serta bentuk lainnya. Kemudian didukung
dengan adanya pameran serta kegiatannya yang menunjang lainnya. Untuk mengetahui
jadwal pelaksanaan Paket Acara Khusus telah disusun buku panduan lengkap dengan
sinopsisnya.
b)
Pekan-Pekan
Demi
menciptakan suasana meriah yang berkaitan dengan peristiwa bersejarah, budaya
maupun hiburan, pada waktu tertentu diselenggarakan kegiatan pekan-pekan.
Sebagai
materi pengisian kegiatan ini adalah : pergelaran, lomba/festival, pameran,
bazaar, dan sarasehan/forum ilmiah.
Sejauh
ini TMII sudah memiliki 8 (delapan) jenis pecan yang temanya berlainan, yaitu :
-
Pekan Desember menjelang Natal dan Tahun
Baru
-
Pekan Hari Ulang Tahun TMII setiap bulan
April
-
Pekan Liburan sekolah setiap bulan
Juni-Juli
-
Pekan Agustus
-
Pekan Wira Budaya setiap bulan Oktober
-
Pekan Lebaran
-
Pekan Haji, dan
-
Pekan Suro
c)
Acara Bulanan
Program kegiatan yang disusun
dalam jangka waktu 1 (satu) bulan, yang dipromosikan melalui Kalender Acara
Bulanan. Kalender ini diterbitkan setiap bulan dan dapat diperoleh secara
cuma-Cuma berisikan informasi acara yang diselenggarakan setiap hari
Minggu/libur.
Berdasarkan
tempat pelaksanaan acara pelaksanaan acara dapat digolongkan sebagai berikut :
-
Kesenian Keliling TMII
Biasanya ditampilkan jenis kesenian yang
memiliki pendukung/pemain yang banyak serta sudah dikenanl oleh sebagian besar
masyarakat, seperti Reog Ponorogo, Sisingaan, Kuda Lumping/Kuda Kepang, Gerobak
Dorong, Gerijing, Kawasaran dll.
-
Pergelaran di Anjungan Daerah dan Museum
Untuk
memberikan hiburan kepada pengunjung pada hari Minggu/libur setiap unit TMII
mendapatkan kesempatan untuk mengadakan kegiatan yang sifatnya hiburan. Khusus
pada Anjungan Daerah lebih diutamakan pergelaran kesenian daerahnya.
d)
Acara Khusus
Program
kegiatan yang disusun dengan mempertimbangkan kebutuhannya. Biasanya
dihubungkan dengan kegiatan-kegiatan resmi Negara, seperti Tamu Negara, tamu
Departemen lainnya, perayaan puncak Hari Anak Nasional dan peryaan hari besar
lainnya yangberkaitan dengan unsure kebudayaan atau aspek kehidupan masyarakat.
d.
Pelayanan
Taman Mini Indonesia Indah adalah kawasan wisata terpadu
bernuansa budaya. Sebagai kawasan wisata yang memperagakan keragaman budaya
dengan kekayaan alamnya, TMII selain tempat rekreasi juga berperan sebagai
pusat informasi, pendidikan dan kepariwisataan dan kini menjadi Laboratorium
dan Konservasi Kebudayaan terbesar.
Sebagai taman rekreasi, TMII menjalankan misinya sebagai
wahana pelestarian, pengembangan, pengenalan, pelayanan informasi budaya
bangsa. Melalui fasilitas 26 Anjungan Daerah ditambah 7 Anjungan Daerah terpadu
(provinsi baru), 16 Museum, Taman-taman dan fasilitas lainnya yang ada saat ini
menggambarkan pesona kebudayaan Indonesia dengan latar belakang sejarahnya.
Kesemua fasilitas diatas merupakan kekayaan yang tak
ternilai khususnya bagi TMII dan bangsa Indonesia. Apalagi kekayaan yang tak ternilai
tersebut bila dikaitkan dengan kepentingan pendidikan, penelitian dan konservasi.
Dengan beradanya di satu kawasan 33 Anjungan Daerah, Museum-museum, Taman-taman
dan sarana rekreasi lainnya memudahkan siapa saja yang berkunjung ke TMII untuk
menikamti koleksi benda-benda budaya maupun atraksinya yang unik dan menarik.
Dengan penataan lingkungan terbuka yang artistik dan
penyajian yang baik merupakan atraksi menarik bagi setiap pengunjung, sehingga
dapat mengenal lebih dekat kekayaan alam dan budaya bangsa Indonesia. Bagi pengunjung
yang sekadar rileks untuk menghilangkan kepenatan, nonton, makan, belanja dan
jalan-jalan maupun yang serius seperti menikmati atraksi seni-budaya, kunjungan
studi, saresehan, seminar, penelitian, observasi, dan Praktek Kerja Lapangan
(PKL), TMII memang tidak salah dipilih sebagai pilihan.
Jam Buka
Untuk memberikan layanan semua atraksi diatas, Pengelola
TMII membuka pelayanan tiap hari jam 08.00 17.00 WIB, diluar jam pelayanan tersebut
TMII juga buka sampai dengan malam hari bahkan 24 jam bila ada pertunjukan
Khusus, pergelaran wayang semalam suntuk.
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Sebagai
akhir dari penulisan karya tulis ini penulis mencoba menarik simpulan, semua
ini dari apa yang penulis sampaikan serta telah diuraikan, diantaranya:
1.
Taman Mini Indaonesia Indah (TMII)
merupakan tempat disimpannya berbagai benda sejarah, gambaran pulau-pulau di
Indonesia dengan adat dan kebudayaan masing-masing juga tempat rekreasi yang
mendidik.
2.
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
merupakan tempat rekreasi yang menyajikan wahana dan fasilitas secara
rekreatif, informatif, edukatif, komunikatif, dan atraktif.
B. Saran
1.
Sebagai kawasan wisata yang memperagakan
keragaman budaya dengan kakayaan alamnya,
tempat rekreasi yang berperan sebagai pusat informasi, pendidikan, dan
kepariwisataan dan menjadi laboratorium dan konservasi kebudayaan terbesar,
diharapkan pengelola TMII dapat memperluas isi dalam Taman Mini Indonesia
Indah.
DAFTAR
PUSTAKA
[Anonim]. 2010a.
peta Taman Mini Indonesia Indah. http://www.tamanmini.com [03 November 2013]
________.
2010b. East Jakarta. http://www.jakarta.go.id. [03 November 2013]
________.
2011. Lokasi Jalan Raya Taman Mini Indonesia Indah.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
siip dech
BalasHapusSangat mmbntu
BalasHapusmakasih kakak sangad membantu
BalasHapusBuy Metal Online | TITanium Art
BalasHapusTetsite, 출장마사지 metal, ford escape titanium 2021 metal, metal, titanium dioxide sunscreen metal, metal, metal metal, metal, metal, metal, metal, metal, metal, titanium nitride gun coating metal. ion chrome vs titanium
gj461 xero サンダル,Pit Viper suisse,skechers japan,pit viper norge,gabor sapatos,chacosstockistsaustralia,supra skytop uk,pit viper ireland,vivobarefoot patike sb998
BalasHapus